Minggu, 24 Agustus 2014

BUAH KESABARAN UNTUK MEMENANGKAN PERANG PEMIKIRAN MENGHADAPI GUNTUR BUMI DALAM MENGEMBALIKAN KEMURNIAN RUQYAH SYAR'IYYAH



Keprihatinan akan banyaknya pengobatan syubhat yang mengatasnamakan pengobatan islam medorong saya untuk menggeluti Terapi Ruqyah Syar'iyyah.. Niat saya untuk mengenal Ruqyah Syar'iyyah tersebut dipenuhi oleh Allah, pertengahan tahun 2005 saya dipertemukan dengan Ust. Akromudin yang telah lebih dulu aktif di dunia Thibbun Nabawi terutama Ruqyah dan Bekam. Kebetulan pula saat itu beliau menjadi murabbi saya hingga saat ini. Dari beliau saya dibekali ilmu ruqyah di mana saat pertemuan pertama setelah pindah ngaji ke beliau saya langsung diterjunkan untuk meruqyah dalam acara ruqyah massal di daerah cibinong.

Menjelang akhir tahun 2005 saya kemudian mengikuti pelatihan Ruqyah dan bekam di bogor, di mana saat itu saya dipertemukan dengan Ibu Susintawati yang juga peserta pelatihan. Sebagai Trainernya adalah Ust. Arifin yang mana saya dipertemukan kembali dengan beliau tahun 2012 saat pembentukan pengurusan awal ARSYI dan kebetulan beliau menjadi bagian dari Tim HUMAS ARSYI bersama Ust. Asep Wahyudin.

2005 sampai pertengahan 2006 adalah masa dimana saya mengasah diri dalam praktek ruqyah, dan ruqyah cukum membooming. bulan April 2006 saya merantau ke sumatera barat selama kurang lebih tiga bulan. satu bulan di Pasaman, Satu minggu di Bukit Tinggi, Satu Bulan di Solok, dan tiga minggu di kota padang. Di Pasaman saya ditakdirkan untuk melakukan terapi ruqyah terhadap masyarakat setempat yang mana banyak warga berdatangan untuk melakukan terapi. Ada cerita-cerita unik di daerah ini, mulai dari jin yang naksir pada pasien, ada pasien yang gila karena ilmunya tidak "ketaekan/kesampaian", ada yang muntah cacing, ada juga yang baru sampai depan rumah sudah muntah-muntah dan setelah pulang pun terus muntah-muntah...

karena ada suatu hal, saya hijrah ke Bukit Tinggi, di sana saya berkenalan dengan Ust. Nilwan yang saat sebagai peruqyah Ghoib cabang Bukit tinggi. dari Bukit tinggi saya diajak ke daerah Solok dan dipertemukan dengan tim Ghoib padang yang salah satunya adalah Ust. Mandala. selama hampir satu bulan saya belajar tahsin tilawah Al Quran dengan memperhatikan dan mendengarkan bacaan para Ustad Hafidz di Perguruan Ar Risalah selain itu saya juga belajar adaptasi dengan masyarakat.

Sebulan kemudian Ust. Mandala mengajak saya ke kota padang dan mempertemukan saya dengan Ust. Mukhlis peruqyah di Ghoib cabang padang. Melihat tahsin saya yang belum tepat, maka beliau men-skors saya dari aktivitas ruqyah. Sambil memperbaiki bacaan selama kurang lebih dua minggu, beliau pun meminjamkan satu buku tebal yang berjudul "Rujukan Lengkap Masalah Jin & Sihir" karya Syaikh Ibrahim Abdul Alim. Setelah menyelesaikan isi buku, saya kembali ke bogor.

Sumatera barat merupakan negeri kenangan di mana saya mengasah diri dalam ruqyah, baik dari sisi penguatan akidah, perningaktan kualitas ibadah, mau pun perbaikan akhlak.. karena saya ssadari saat itu dari sisi komunikasi saya termasuk kurang.

Sepulang dari Sumatera Barat, ruqyah syar'iyyah mulai menurut.. di saat yang sama muncul lah Ustad Cilik Guntur Bumi di berita.. awalnya dia hanya menggunakan nama ruqyah, dan ketika para Ustad menegaskan bahwa Ruqyah yang diperbolehkan adalah Ruqyah Syar'iyyah, ternyata ia menjadi bunglon dengan melabeli pengobatan modusnya dengan nama Ruqyah Syar'iyyah.

Ustad Bunglon Guntur Bumi (Penipu berkedok Peruqyah Syar'iyyah)

Banyak Umat terkecoh dan bahkan orang-orang yang dikatakan cukup kuat dari sisi agamanya pun terkelabui dan mengakui bahwa pengobatannya syar'i. di tambah dia mencatut Ustad-ustad berpengaruh seperti Almarhum Ust. Jefry Al Bukhori dan Ust. Subkhi Al Bughuri. Demi Allah, setelah munculnya dua Ustad tersebut orang-orang yang tadinya berhati-hati terhadap pengobatan yang syubhat, karena adanya figuritas mereka jadi membenarkan. Sampai-sampai istri saya pun ikut terkecoh dan berdebat dengan saya dengan mengatakan "abi jangan sembarangan memvonis orang". tidak hanya itu saja, teman satu pengajian pun seolah ikut membela si Guntur Bumi dengan mengatakan "tabayun akhi"..

Satu persatu orang terpengaruh, dan satu persatu orang memberikan pembenaran, dan satu persatu ada yang berangkat ke tempat berobatnya, kemudian mereka pulang dengan kekecewaan karena ternyata biaya berobat ke si Guntur mencapai puluhan juta.

Korban sudah berjatuhan, tapi si guntur makin eksis dan makin tajir...

Karena kecerdikannya dalam mengolah media, yaitu broadcastingnya..
dari pemburu hantu sampai praktek ruqyah ia broadcast ke stasiun TV.

Dia punya uang banyak untuk mengelabui umat dan untuk memperkaya diri..

Dengan modal keyakinan membela agama Allah yang berlandas pada ayat "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolong mu dan meneguhkan kedudukan mu. (QS. Muhammad : 7)", saya cari ide untuk membendung gerakan dia.

Kehadiran guntur bumi tidak bisa dilawan dengan ruqyah saja, karena sampai saat ini belum ada orang yang meruqyahnya.. namun dengan cara bermain media, berarti dia telah mengajak para peruqyah syar'i untuk memasuki arena perang pemikiran (Gazwul Fikr).

Masuk stasiun TV untuk membuat acara tandingan sangat mustahil bagi saya saat itu, selain ruqyah syar'iyya yang sebenarnya saat itu belum marketable bagi stasiun TV, biaya untuk sekali tayang pun mencapai puluhan juta... perlu puluhan tahun pula bagi fajri yang saat itu pendapatannya bulanannya kadang di bawah RP. 500.000..

Tapi kembali lagi, walau pun harapannya sangat kecil.., Allah memberi petunjuk bagi saya untuk menuju ke sana.. di saat yang sama saya bertemu bang Roni, seorang free lance journalist yang mana kakak beliau bekerja sebagai Produser di TRANS TV.

Untuk Publikasi dakwah Tauhid yang sesungguhnya di masa depan, 
saya belajar ilmu videografi bersama bang roni

Bang Roni memiliki keahlian dalam membuat Story line yang digunakan untuk kerangka konsep sebuah video jurnalis seperti liputat berita, film dokumeter, profil tokoh atau perusahaan, atau reality show. sedangkan untuk pengambilan gambar, pemotongan, dramatisasi musik saya dapatkan ilmu tersebut dari adiknya Gunawan Herlambang. Selain itu dengan beliau saya pun dikenalkan dengan konsep dokumetasi multikamera.

Liputan disertai wawancara Artis & Pejabat

Dokomentasi Multicam

Dokumetasi pernkahan sebagai latihan ketangkasan tangan
latihan setting kamera secara manual..
walau keuntungan kecil yang penting ilmunya sebagai investasi bagi dakwah


Belajar membuat film pendek bersama SMP Al Azhar Sentra Primer Jakarta

dari tahun 2007 sampai 2012 proses latihan tersebut telah melewati banyak ujian, kekuranan makanan, uang pas-pasan, sampai-sampai saya batuk darah.

Mei 2012 saya dipertemukan dengan Perdana Akhmad, dan denga ijin Allah saya dapat mengadakan pelatihan ruqyah bersamanya yang dirintis di masjid As Salam.

Dari sini pelatihan dilanjutkan di Hotel Grand Orri sebanyak empat event, selain itu pelatihan dilanjutkan dengan ekspansi pertama yaitu di makassar, kemudian dua bulan berikutnya di Banda Aceh.
Pelatihan Ruqyah Makassar dan Banda Aceh

Dari pelatihan tersebut tercetaklah ratusan bahkan ribuan peruqyah syar'iyyah, satu peserta pelatihan yang patut diacungi jempol yaitu kang Adam Amrullah.. beliau secara totalitas telah mengorbankan waktu dan biaya untuk belajar ruqyah syar'iyyah dan akhirnya beliau juga dengan penuh semangat menyebarkan Ruqyah Syar'iyyah ke berbagai penjuru negeri.

Kang Adam Amrullah, dengan totalitas belajar dan dedikasinya pada Ruqyah Syar'iyyah menjadikan pengobatan ini telah diangkat di stasiun TRANS 7

Lima tahun belajar videografi dengan berbagai konsepnya, telah menghadirkan skenario Allah melalui hamba yang lainnya. Melalui komunikasi yang baik Kang Adam dengan pihak TRANS 7, menjadikan Ruqyah Syar'iyyah lebih di kenal. dan kabar paling menggembirakan bagi dakwah tauhid ini adalah telah dipenjaranya si Guntur Bumi. yang mana ketika saya dan keluarga hidup pas-pasan dengan mempertahankan akidah, si Guntur bumi justru bersenang-senang dengan harta yang diraihnya dengan cara menipu orang-orang.



Tapi kini, situasi berubah...
Bagi orang-orang yang telah berbuat kebaikan, Allah telah menggantikan kesulitan dengan kemudahan..

Sedang bagi yang telah menyalahi agama dan menjadikan agama sebagai tameng kepentingan pribadi, maka tunggulah peringatan dari Allah...

Semoga kita dapat mengambil ibrahnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar