Senin, 02 Mei 2011

MELURUSKAN PANDANGAN RUQYAH SYAR’IYAH

Ruqyah Secara bahasa berarti bacaan, pada prakteknya Ruqyah Syar’yah dapat diartikan sebagai bacaan yang digunakan untuk mengobati penyakit baik fisk mau pun non fisik.
Beragamnya bentuk praktek ruqyah saat ini menuntut kita untuk selektif dalam memilihnya. Berbagai pengobatan alternative yang mengatas namakan ruqyah syar’iyah kini semakin menjamur, sehingga banyak masyarakat yang terjebak dalam lingkaran syubhat dikarenakan ruqyah syar’yah telah disamarkan oleh orang-orang yang hanya mencari keuntungan duniawi.

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang Telah mereka kerjakan
QS. Al ‘Araf : 180. 

Tak hanya itu saja, dampak lain yang dirasakan adanya pandangan bahwa ruqyah dapat menyebabkan serangan balik pada pasien dan peruqyah itu sendiri. Jika hal ini semakin meluas, maka semakin jauh penyimpangan pemahaman masyarakat terhadap Ruqyah Syar’iyah yang sebenarnya.

Agar hal di atas tidak terjadi, maka perlu adanya keseimbangan antara potensi ibadah dengan pemahaman dan tindakan. Selain ibadah, ilmu sangat diperlukan dalam memproteksi kita dari penyesatan yang dilakukan oleh setan dan para pengikutnya.

1.      Dua makhluk yang diciptakan dengan unsur berbeda dan tugas sama
  1. Manusia
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
QS. Al-Hijr : 26. 

Sifat manusia
Pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah yang tercipta dari tanah dengan fitrah sebagai makluk yang lemah, bodoh dan fakir.

Manusia lemah dikarenakan Allah memberikan isyarat kebesaran-Nya dengan ciptaan-ciptaan di bumi ini yang lebih besar dan kuat dari manusia itu sendiri.

Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah” (QS. A-Nisa’:28)

Tanpa adanya ilmu, manusia akan bertindak bodoh sehingga sering kali ia melakukan kekeliruan yang menyebabkan kerusakan

Artinya : Tuhanmu berkata : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan memenuhinya Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
” (QS Al Ghafir :60)

Kedudukan dan tugas manusia
Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan tujuan yang haq, ia diberi kelebihan berupa kedudukan paling tinggi di antara makhluk lainnya yang telah Allah ciptakan. Namun kedudukan itu tida kberlaku bagi manusia yang inkar terhadap eksistensi dan perintah Allah dan rasul-Nya

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
QS. Al Baqarah : 29-30

Sebagai khalifah di bumi ini, manusia diberi tugas yang harus dilaksanaknnya secara umum tugas manusia pada intinya adalah ibadah kepada Allah

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
QS. Adz Dzariyat : 56. 

Dalam mengemban kedudukan khalifah di muka bumi manusia yang mukmin telah dijanjikan oleh Allah sebagai umat terbaik bagi seluruh makhluk khususnya sebagai panutan bagi manusia lainnya.
  Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
QS. Ali Imran : 110. 

Dalam rangka menyuruh pada yang ma’ruf seorang mukmin dituntut untuk menjadi tauladan dalam mengerjakan ibadah seperti shalat lima waktu, shalat tahajud,dzikir, membaca Al-Qur’an, Puasa wajib dan sunnah, dan berinfaq. Realisasi dari mencegah diri kemunkaran adalah dengan menjauhi perbuatan maksiat seperti judi, mencuri, bermain wanita, dan perbuatan menyimpang lainnya. Jika ia telah melakukan hal di atas barulah ia bisa dengan leluasa memberikan arahan kepada orang lain.


  1. Jin
Dan dia menciptakan jin dari nyala api.
QS. Ar Rahman : 15 
Menurut pendapat sebagian ulama, jin terlebih dahulu diciptakan yaitu sekitar dua ribu tahun sebelum manusia diciptakan. Dan setelah peristiwa diturunkannya nabi Adam dan istrinya dari surga. Para jin pun ikut duturunkan ke bumi.

Sebagaimana manusia, jin dibebankan tugas beribadah kepada Allah. Di antara jin-jin tersebut ada yang taat kepada Allah dan ada pula yang menginkari-Nya.
 
Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
QS. Al-Jin : 11 

2.      Hukum saling berhubungan
Ada segelintir orang beranggapan bahwa berhubungan dengan jin tidak masalah. Namun perlu diingat, Allah menegaskan bahwa hubungan kerjasama antara jin dan manusia hanya akan menambah dosa saja kepada orang yang melakukan hal ini.

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
QS. Al-Jin : 6

Banyak orang melakukan pembantahan terhadap makna dari ayat ini dengan alasan bahwa nabi Sulaiman pernah memiliki pasukan dari golongan jin dengan bersandar pada ayat ini

Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya Aku benar-benar Kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
QS. An Naml : 38-39 

Itulah sikap manusia yang hanya mnacari keuntungan duniawi. Berbagai cara ia lakukan untuk membantah ayat-ayat Allah yang kurang pas dihatinya bahkan ia berani membantah dengan ayat Al-Qur’an juga.
 
Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya, Dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari kiamat kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
QS. Al-Hajj : 8-9

Allahpun telah membantah alasan-alasan yang dilontarkan para sekutu jin tersebut dengan mengabadikan doa nabi Sulaiman yang tak menginginkan kerajaannya dimiliki oleh orang-orang setelahnya terutama hubungan dengan jin.

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi".
QS. Shad : 35. 

Kesimpulannya berhubungan dengan jin adalah tidak dibolehkan oleh Allah SWT. Apapun alasanya berhubungan dengan jin hanya menimbulkan kemudharatan saja seperti semakin lemahnya rasa tawakal kepada Allah, sombong, takabur dan sikap inkar terhadap perintah Allah lainnya

3.      Setan
Setan adalah kumpulan dari jin dan manusia yang pekerjaannya menjauhkan orang-orang yang beriman dari ketaatan kepada Allah SWT.


1.      Siasat Setan
Terjadinya hal-hal ganjil seperti kesurupan merupakan sebuah benruk dari tipu daya setan agar manusia tersesat. Perlu dipahami terlebih dahulu, sebelum melangkah lebih jauh mengkaji dunia seperti ini. Kita dibekali ilmu, karena setan merupakan makhluk yang cerdik dalam menggoda manusia. Ia dapat mengubah seorang ahli ibadah menjadi ahli maksiat dalam waktu singkat. Oleh karena itu ilmu adalah benteng terdepan yang melindungi manusia dari tipu daya setan. Ilmu untuk melindungi dari godaan setan adalah dengan mengetahui karakteristiknya yaitu:
a.       Menimbulkan rasa was-was
Was-was muncul ketika seseorang berada di tempat sepi, melakukan kesalahan, memilih salah satu dari jalan yang benar dan salah. Jika seseorang terlarut dengan rasa was-wasnya, maka ia terperangkap dalam wilayah pertama jebakan setan. Ini adalah pintu pertama menuju keraguan, prasangka buruk, perpecahan, dan kesesatan.

Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan-nya Manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikan kejahantan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.
QS. An Nas: 1-6

b.      Menakut-nakuti
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu tekut kerpa mereka, tapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang bereiman.
QS. Ali Imran : 175

Setan sering menakut-nakuti manusia dengan melakukan penampakan di malam hari dengan wujud makhluk yang menyeramkan seperti pocong, kuntilanak, sudel bolong, dan lainnya. Bisa juga dengan merasuk ke orang lain dan memberi ancaman jika apa yang dimintanya tidak dipenuhi, atau dengan memberikan prekiraan buruk kepada orang yang dianggap pintar seperti bisikan berupa vonis akan mati sebagai tumbal beberapa hari lagi kepada pasien jika tidak segera mendatangi orang pintar tersebut.
Padahal Allah mengingatkan bahwa urusan ajal hanya Dia saja yang tau, bahkan Rasulullahpun mengingatkan :

Barang siapa mendatangi Dukun (peramal atau pengobat yang bisa membaca penyakit tanpa mendiagnosa dan membaca nasib seseorang setelahnya) maka shalatnya tidak di terima selama empat puluh malam.


c.       Memanjangkan angan angan
Sering kali dalam peristiwa kesurupan setan melakukan sandiwara yang mengancam dengan syarat-syarat yang aneh. Seperti memotong kepala sapi dan membuangnya ke laut, mandi kembang tujuh rupa di tengah malam, menyuguhkan makanan pada pohon atau batu yang di anggap keramat, bahkan sampai meminum air comberan. Jika tidak dipenuhi, biasanya jin yang merasuk mengancam akan membunuhnya.

Setan mengatakan : Aku pasti akan mengambil bagian tertentu dari hamba-hamba-Mu dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan akan ku suruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan ku suruh mereka mengubah ciptaan Allah (lalu mereka benar-benar mengubahnya). Barang siapa menjadikan setan selain pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.
QS. An Nisa : 118-119

d.      Tipu daya
Wahai anak cucu adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagimana halnya ia mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu  tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
QS. Al-‘Araf : 27

Untuk mengelabui setan biasanya mengaku-ngaku sebagai penghuni suatu tempat, orang tua, atau leluhur. Sering kali orang awam tertipu oleh ucapan setan sekalipun ia bernotabene seorang ustad atau kyai. Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik setan, menyebabkan benyak orang yang tertipu olehnya sehingga dengan mempercayai tipuannya tersebut, Setan justru semakin dibela dan terlindungi.

e.       Menimbulkan permusuhan
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku. “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
QS. Al Isra : 53

Yang harus diwapadai dari siasat setan adalah siasat adu dombanya. Kadang setan suka mengaku-ngaku bahwa dia merasuk karena disuruh oleh seseorang yang belum tentu menyuruhnya. Di beberapa daerah terpencil yang masih tertinggal peristiwa seperti ini sering terjadi. Dimana tuduhan yang dibisikan setan dapat berakibat pada hilangnya nyawa seseorang seperti tuduhan tukang santet atau pelet. Atau bias juga dengan bisikan ke dalam hati seseorang yang sedang bersaing akan kelebihan saingannya sehingga tibulah rasa iri dan dengki yang berakibat pada permusuhan.
 
f.        Menyesatkan
Inilah tahap terakhir dari misi setan yaitu menjauhkan manusia dari jalan Allah. Dengan langkah-langkah di atas setan targetkan kesesatan sampai mati sebagai titik dari misi mereka. Akibatnya orang-orang yang telah disesatkan melakukan perbuatan yang hina seperti menyembah berhala, berakhlak buruk, bergantung pada ramalan, dan melakukakan perbuatan syirik lainnya.

Iblis menjawab : Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mreka semuanya.
QS. Sad : 82



Yang pantas disebut setan di antaranya adalah :
  1. Jin yang membisikan manusia pada kemaksiatan
  2. jin yang menakut-nakuti masusia dan meminta syarat untuk membebaskan
  3. Manusia dan jin yang bekerjasama untuk mengejar harta dan kedudukan dunia
  4. Manusia dan jin yang bekerjasama untuk mencelakankan manusia seperti pada praktek sihir
  5. Manusia yang melakukan maksiat
  6. Manusia yang mengajak maksiat
  7. Manusia yang menolak ayat-ayat Allah
  8. Manusia yang menolak kebenaran dengan memanfaatkan ayat-ayat Allah
  9. dll

Setan dikomandoi oleh iblis yang tugasnya focus pada penyesatan manusia dari jalan Allah sampai kiamat nanti.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.  Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"  Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau Telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"  Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, Karena Sesungguhnya kamu terkutuk,  Dan Sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".  Berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,  Allah berfirman: "(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, Sampai hari (suatu) waktu yang Telah ditentukan,  Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya,  Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
QS. Al-Hijr : 28-40

Iblis yang sangat cerdik telah melatih para pengikutnya untuk menyesatkan manusia dari berbagai arah. Oleh karena itu kita harus lebih peka dengan memahami karakteristik mereka dan mengetahui jalan-jalan masuknya. Langkah-langkah yang mereka lakukan dengan menakut-nakuti, biskan pada kejahatan, memperindah segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, dan pada akhirnya menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT.
  š
Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
QS. Al-‘Araf :16-17

Begitu banyak jalan masuk setan, berbagai arah ia lalui demi tersesatnya umat manusia pada jalan yang hina. Hal ini terjadu hingga akhir zaman. Namun sebagai antisipasi kita harus mengenal sarana dan jalan yang palingmudah dimasuki oleh setan/jin jahat


1.      Meninggalkan shalat
2.      Tidak haus dzikir
3.      Jauh dari Al-Qur’an
4.      Berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim
Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita kecuali pihak ketiganya adalah setan. (HR. At Tirmidzi, 3/474; lihat Misykatul mashabih: 3188)



5.      Memakai jimat-jimat
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika melihat seorang lelaki yang di tangannya terdapat gelang dari kuningan, maka beliau bertanya, “Apa ini?”. Dia menjawab, “Untuk menangkal penyakit.” Maka Nabi mengatakan, “Lepaskan saja, karena sesungguhnya gelang itu tidak akan memperbaiki keadaanmu kecuali kamu semakin bertambah lemah. Bahkan kalau kamu meninggal dalam keadaan masih memakai gelang itu tentu kamu tidak akan bahagia selamanya.” (HR. Ahmad, sanadnya la ba’sa bih)

2.      Bentuk-bentuk gangguan
Gangguan jin atau sihir dapat dikategorikan menjadi tiga stadium yaitu
a.       Stadiun bawah
Pada stadium ini gangguan tidak cukup berpengaruh terhadap orang yang diganggunya. Akan tetapi akan berbahaya jika perasaan tersebut didramatisir menjadi masalah yang serius. Gangguan biasanya berupa rasa panas di punggung, di leher, dan dada. Bisa juga berupa rasa was-was atau takut. Rasa pusing  di waktu-waktu tertentu juga menunjukan indikasi adanya gangguan. Akan tetapi setiap gejala alangkah baiknya di konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau psikiater. Setelah hasilnya negative, langkah selanjutnya adalah ruqyah.
Pada tingkat ini gangguan bisa ditangani dengan mengabaikannya dan memproteksi dengan berdzikir pada Allah, menjaga shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, berpikir positif pada Allah, dan menjaga diri dari kemaksiatan 


b.      Stadium menengah
Pada tingkatan ini gangguan dibagi menjadi 2 kondisi yaitu
1.      Spiritual kuat dengan mental lemah
Gangguan ini terjadi pada orang yang rajin shalat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan puasa. Akan tetapi secara mental ia belum bisa menerima kehadiran Allah Yang Maha Melindungi. Sehingga hal yang muncul pada dirinya adalah reaksi gelisah, sering mimpi buruk, merasa dikejar-kejar, bahkan hingga kesurupan.

2.      Mental kuat Spiritual lemah
Gangguan biasanya dakarenakan sikap terlalu berani (takabur) terhadap jin tanpa membentengi diri dengan ibadah yang disebutkan diatas. Setan dengan mudah merasuk pada orang seperti ini dikarenakan secara emosinya tinggi.


c.       Stadium atas
Gejala yang muncul adalah kesurupan yang berlangsung lama dan sering terjadi berulang kali. Pada pasien benteng sepiritual sangat lemah dan mental pun rendah. Bahkan pada puncaknya dapat menyebabkan penyakit kejiwaan.

4.      Terapi gangguan jin dan sihir
Dalam proses ruqyah berlaku beberapa tahapan yaitu :
a.       Shalat taubat dan memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh serta berjanji untuk tidak melakukan kemaksiatan serupa
b.       Menggugurkan jimat-jimat kalau memang memiliki
c.       Berwudhu terlebih dahulu
d.       Duduk atau berbaring dengan relaks sambil istighfar dan berdzikir
e.       Fokuskan pikiran pada Allah Yang Maha Besar, Maha kuasa, dan Maha Perkasa
f.         Yakin dan mohon kepada-Nya agar jin-jin tersebut segera keluar
g.       Fokuskan diri untuk mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an
h.       Konsetrasi pada pertolongan Allah ketika ada reaksi dan atur napas agar selalu relaks selama proses pembacaan ruqyah
i.         Ucapkan hamdalah selesai proses ruqyah
j.         Minum madu sebagai penyegar

5.      Proteksi diri dari gangguan jin jahat/setan
Di atas telah dijelaskan bahwa antek-antek iblis tidak akan berhenti sampai di sini saja. Sampai hari kiamat mereka pun dengan gigih tetap berusaha untuk menyesatkan kita. Langkah protektif yang harus dilakukan adalah dengan keikhlasan. Karena diri yang ikhlas saja yang dapat terjaga dari gangguan setan baik dalam bentuk gangguan jin maupun sihir.

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
QS. Shad : 82-83


Makna ikhlas terjabarkan dengan :
1.          Hijrah hati dengan berkomitmen untuk memperbarui taubat dan memperbaiki keburukan diri dengan perbuatan-perbuatan yang mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar