Senin, 10 Juni 2013

REFLEKSI ISRA MIRAJ (SEMBUHKAN RASA GALAU DENGAN PERUNJUK AL QUR'AN, HADITS, DAN SIRAH NABI)


Setiap bulan rajab, umat senantiasa merayakan peringatan Isra Miraj mulai dari acara yang sederhana, hingga acara yang mewah dan meriah.. dan sebagian umat ada yang memperselisihkan tentang boleh tidaknya perayaan tersebut.. terlepas dari itu semua, yang terpenting bagi kita adalah pelajaran apa yang kita dapat dari peringatan tersebut. sudahkan kita pahami hakikat terpenting dari peringatan isra miraj

Pada dasarnya salah satu pelajaran yang didapat adalah bahwa adanya peritiwa tersebut merupakan salah satu bentuk janji Allah yang telah dipatenkan pada Al Qur'an

Janji pertama Allah adalah akan memberika ujian bagi orang-orang yang menyatakan dirinya beriman

Apakah manusia itu mengira mereka dibiarkan berkata "kami telah beriman" sedangkan mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya kami telah uji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah tau orang-orang yang benar dan dusta.
QS. Al Ankabut : 2-3

'‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156)

Kemudian setelah ujian itu berlangsung sesuai waktu yang dikehendaki Allah, maka Allah menepati janjinya yang kedua yaitu sebuah pertolongan

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?'
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
QS. Al Baqarah : 214

Inilah keseimbangan fitrah kehidupan, tak ada kebahagian tanpa pernah melalui suatu ujian atau sebaliknya

 Sesungguhnya di dalam kesulitan ada kemudahan (QS. Al Insyirah)

Sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi, Rasulullah SAW terus mengalami ujian yang sangat berat. Mulai dari embargo ekonomi hingga dikucilkan dari kehidupan sosial yang dilakukan oleh Kaum Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib, kemudian cobaan yang sangat berat diterima oleh Rasulullah SAW adalah meninggalnya orang-orang yang terkasihinya dalam waktu yang berdekatan yaitu meninggalnya pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib serta istrinya tercinta Khadijah yang selalu menemaninya dan mendukungnya dengan jiwa, raga dan hartanya dalam perjalanan dakwah Rasulullah. Lalu hingga pengusiran, penolakan dan penghinaan kepada apa yang Rasulullah dakwahkan kepada penduduk kota Thaif.

Hadis riwayat Malik bin Sha`sha`ah ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku sedang berada di dekat Baitullah antara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata: Salah satu dari tiga yang berada di antara dua orang. Lalu aku didatangi dan dibawa pergi. Aku dibawakan bejana dari emas yang berisi air Zamzam. Lalu dadaku dibedah hingga ini dan ini. Qatadah berkata: Aku bertanya: Apa yang beliau maksud? Anas menjawab: Hingga ke bawah perutnya. Hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air Zamzam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan mengisinya dengan iman dan hikmah. Lalu aku didatangi binatang putih yang disebut Buraq, lebih tinggi dari khimar dan kurang dari bighal, ia meletakkan langkahnya pada pandangannya yang paling jauh. Aku ditunggangkan di atasnya. Lalu kami berangkat hingga ke langit dunia. (Sampai di sana) Jibril minta dibukakan. Dia ditanya: Siapa ini? Jibril menjawab Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Ya, jawabnya. Malaikat penjaga itu membukakan kami dan berkata: Selamat datang padanya. Sungguh, merupakan kedatangan yang baik. Lalu kami datang kepada Nabi Adam as. (selanjutnya seperti kisah pada hadis di atas). Anas menjelaskan bahwa Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as. di langit kedua, di langit ketiga dengan Nabi Yusuf as. di langit keempat dengan Nabi Idris as. di langit kelima dengan Nabi Harun as. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda: Kemudian kami berangkat lagi. Hingga tiba di langit keenam. Aku datang kepada Nabi Musa as. dan mengucap salam kepadanya. Dia berkata: Selamat datang kepada saudara dan nabi yang baik. Ketika aku meninggalkannya, ia menangis. Lalu ada yang berseru: Mengapa engkau menangis? Nabi Musa menjawab: Tuhanku, orang muda ini Engkau utus setelahku, tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak daripada umatku. Kami melanjutkan perjalanan hingga langit ketujuh. Aku datang kepada Nabi Ibrahim as. Dalam hadis ini dituturkan, Nabi saw. bercerita bahwa beliau melihat empat sungai. Dari hilirnya, keluar dua sungai yang jelas dan dua sungai yang samar. Aku (Rasulullah saw.) bertanya: Hai Jibril, sungai apakah ini? Jibril menjawab: Dua sungai yang samar adalah dua sungai di surga, sedangkan yang jelas adalah sungai Nil dan Furat. Selanjutnya aku diangkat ke Baitulmakmur. Aku bertanya: Hai Jibril, apa ini? Jibril menjawab: Ini adalah Baitulmakmur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalamnya. Apabila mereka keluar, tidak akan masuk kembali. Itu adalah akhir mereka masuk. Kemudian aku ditawarkan dua bejana, yang satu berisi arak dan yang lain berisi susu. Keduanya disodorkan kepadaku. Aku memilih susu. lalu dikatakan: Tepat! Allah menghendaki engkau (berada pada fitrah, kebaikan dan keutamaan). Begitu pula umatmu berada pada fitrah. Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali tiap hari. Demikian kisah seterusnya sampai akhir hadis. (Shahih Muslim No.238)

dan pada ujungnya, perintah sholat yang di wajibkan adalah lima waktu. dan intinya di sini adalah obat dari segala kegundahan hati atau kelabilan hati adalah dengan melaksanakan sholat baik wajib atau sunnah

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesung-guhnya Allah adalah beserta  orang-orang yang sabar.
QS. Al Baqarah : 153

Aplikasinya adalah...

Jika anda galau karena telah berbuat dosa, maka segeralah laksanakan sholat taubat
Jika anda bingung menentuka suatu pilihan, maka laksanakan sholat istikhoroh
jika anda galau karena harapan untuk mencapai cita-cita kecil, maka laksanakan sholat hajat
jika anda ingin rezeki, maka laksanakan sholat dhuha
dst..

TIga kesimpulan dari isra miraj adalah

1.  Allah pasti akan menguji setiap orang yang menyatakan dirinya beriman
2. Dibalik kesulitan ada kemudahan, di balik kesedihan ada kebahagiaan
3. Apa pun yang ingin didapati jalan keluarnya, maka laksanakan SHOLAT

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
qs. Al Baqarah : 45-46

Maka hikmah berikutnya adalah ketika anda menyatakan beriman, kemudian diuji, dan anda justru semakin meningkatkan kualitas sholat dan amal sholeh lainnya, maka tinggal lah anda bertawakal pada Allah. Insya Allah jalan keluar segera datang

"Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
QS. Ath Thalaq : 2-3

Hikmah terakhir adalah,
Setelah kita baca kisah tersebut dan disesuaikan dengan ayat-ayat penjelasnya adalah,

POSITIVE THINKING PADA ALLAH!!!
INSYA ALLAH BAHAGIA :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar