Jumat, 18 Januari 2013

RUQYAH MANDIRI-REFLEKSI PERUBAHAN KUALITAS DIRI



Sering kali muncul pertanyaan dari pasien ruqyah, Apakah setelah diruqyah jin tersebut kembali lagi?
Jawabnya, bukan hanya kembali lagi, bahkan jin tersebut membawa teman-temannya yang jauh lebih kuat dan lebih bandel.

Mengapa demikian, karena pada hakekatnya mereka ada prajurit satanic yang dimandori oleh para setan yang menjadi pengawal iblis.. dan bukan setan namanya kalau tidak pantang menyerah dalam mengganggu manusia. apa yang telah tertulis di Al Qur'an pastilah terjadi di dunia nyata, maka inilah janji Allah.

Iblis menjawab : berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan. Allah berfirman : Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu. Iblis menjawab : Karena Engkau telah menyesatkan aku, maka aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan yang lurus. Kemudian pasti aku akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka yang bersyukur.
QS. Al 'Araf : 14-17

Hanya malaikat saja yang bisa terbebas dari gangguan iblis, ruqyah bukan sekedar penyembuhan dari gangguan jin saja, akan tetapi ruqyah pada hakikatnya adalah proses pembersihan dan pembentengan diri dari serangan para setan yang tidak kenal kata menyerah sampai kita mati. bukan lah hal yang membuat kita kecil hati atau bukan pula hal yang membuat kita takut akan itu semua. Terciptanya watak satanic yang ada pada jin mau pun manusia adalah bagian dari skenario Allah untuk men-seleksi umatnya dalam mencapai derajat tertinggi di hadapan-Nya.

Ruqyah syar'iyyah bukan lah sebuah final bagi seseorang dalam mengakhiri urusannya dengan jin pengabdi setan. akan tetapi proteksi setelahnya lah yang menentukan sukses atau tidaknya ruqyah tersebut. targetnya bukan hanya kesembuhan pisik atau psikis saja, akan tetapi target  terpenting adalah perubahan karakter dan kualitas diri menjadi lebih baik. setidaknya ada lima point kunci kesuksesan proses ruqyah dan lima point ini pula yang merefleksikan pada perubahan kualitas diri yaitu sebagai berikut :

1. Hijrah hati
Kejahiliahan merupakan suatu kondisi yang sangat nyaman dan strategis bagi setan untuk dengan mudah memasuki diri manusia. di mana efek dari kejahiliahan ini adalah kebiasaan melakukan kemaksiatan yang mana setan sangat senang dengan hal ini, dikarenakan seseorang telah melanggar larangan Allah SWT. dalam kondisi ini setan dapat dengan mudah keluar masuk tubuh manusia yang lalai dari mengingat Allah dan lalai dari menjalankan perintah Allah. Ini adalah lahan yang subur dan teduh bagi setan untuk berada di hati manusia. maka perlu ada peralihan kondisi hati atau hijrah hati agar para setan dari golongan jin tersebut pergi dan tidak memasuki diri manusia kembali.

Bentuk hijrah hati sejatinya adalah taubatan nasuha dimana ia telah mengakui kesalahan, menyatakan penyesalan, berkomitment untuk tidak mengulanginya, dan berkomitmen untuk memperbaharui diri dengan akhlak yang baik. Namun di saat itu pula muncul bisikan setan yang melemahkan diri bahkan menimbulkan putus asa untuk berhijrah pada kebenaran. atau bisa juga dengan memunculkan bayangan masa jahiliyah kita sehingga kita merasa bahwa pintu taubat telah tertutup. Maka harus kita pahami dan yakini bahwa, ketika Allah memberi kesempatan kita untuk bernafas, maka sangat luas lah ampunan-Nya

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. yaitu orang yang berinfaq baik di waktu lapang mau pun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzolimi diri mereka sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut, sedang mereka mengetahui.
QS. Ali Imran : 133-135


2. Muroqobah
Yaitu proses mendekatkan diri pada Allah atau bahkan lebih dekat lagi kepada Allah yang direalisasikan dengan ibadah pokok seperti menjaga sholat lima waktu, berdoa yang khusyu, dzikir pagi dan petang serta setiap saat. tujuannya adalah menjadikan hati menjadi tentram dan terproteksi dari gangguan jin dan sihir.

3. Ma'ahadah
Pintu-pintu dan sarana pengundang setan amat lah banyak  bahkan terlalu banyak untuk dijabarkan satu persatu. salah satu pintu setan adalah menjadikan indah kemaksiatan. oleh karena rasa selalu diawasi oleh Allah harus selalu ada. sehingga kita menjadi lebih hati-hati dalam menghadapi segala sesuatu yang dapat menggelincirkan kita dari jalan Allah.

4. Mujahadah
Point ini meliputi keseriusan diri dalam menghadapi segala cobaan dalam berhijrah hati karena semakin tinggi kualitas ibadah kita, maka semakin kuat dan bandel pula jin yang mengganggunya.

5. Muhasabah
Terkadang, kegelisahan diri atau ketidakpastian bukan hanya karena jin saja, akan tetapi kegiatan berbau maksiat lah yang menjadikan hati kita kotor dan gelisah. oleh karenanya, bagi setiap peruqyah disarankan untuk selalu muhasabah diri, agar setan tidak mengambil kesempatan dari kelalaian kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar